Selama dekade terakhir
ini, bidang Teknologi Informasi (TI) telah berkembang sangat pesat. Saat ini
peranan TI menjadi urat nadi organisasi modern dalam melakukan operasi dan
manajemen bisnis.
Begitu pula halnya dalam bidang ekonomi, TI juga memiliki peranan yang sangat
besar. Kebutuhan akan TI yang semula hanya sebagai kebutuhan aksesoris manusia
berubah menjadi kebutuhan strategis manusia.
Industri Teknologi Informasi pun sedang berkembang dalam
dirinya sendiri yang meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor sebagaimana keberadaan perusahaan – perusahaan TI.
Industri ini juga dapat berkontribusi untuk pembangunan ekonomi yang lebih luas
lagi dalam
suatu negara dengan menciptakan efisiensi yang lebih besar di seluruh sektor
industri lain,
membantu untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produksi melalui pemanfaatan infrastruktur TI. Dengan kata lain TI memiliki dampak yang sangat besar
terhadap perkembangan ekonomi dunia saat ini, maka bergelut disektor ini (baca:
teknologi informasi) akan mendatangkan keuntungan ekonomi yang besar pula. Dari sekian banyak sektor TI didunia saat ini,
setidaknya ada 8 (delapan) sector TI yang memiliki dampak besar terhadap
ekonomi didunia. (Erwin Gianchkitani.
2012. “Continuing Innovation in Information Technology”).
Salah satu sektor yang akan kita bahas dalam tulisan ini adalah
teknologi cloud computing. Teknologi ini
termasuk yang terpopuler digunakan oleh penggelut TI saat ini.
A. Definisi “Cloud Computing”
Aplikasi tradisional selalu sangat rumit dan mahal. Jumlah hardware dan software yang diperlukan
untuk menjalankannya sangat banyak. Dibutuhkan pula sebuah tim ahli untuk
menginstal, mengkonfigurasi, melakukan pengujian, menjalankan, mengamankan, dan
memperbaruinya. Bisa dibayangkan jika ini terus dipertahankan, berapa besar
biaya dan tenaga yang dikorbankan.
Namun saat ini, aplikasi telah berpindah ke teknologi komputasi awan. Pergeseran
dari model aplikasi tradisional ke Internet telah dan terus mendapatkan perkembangan
selama 10 tahun terakhir ini. Bahkan kedepan, komputasi awan pada dekade
berikutnya menjanjikan cara baru untuk berkolaborasi di mana-mana, melalui
perangkat mobile. Dengan komputasi awan, kita tidak lagi mengalami kesulitan
untuk mengelola hardware dan software karena akan menjadi tanggung jawab
penyedia layanan ini. Pertanyaannya adalah, apa itu Cloud Computing?.
Cloud
Computing
adalah teknologi yang menggunakan internet dan pusat remote server untuk menjaga
data dan aplikasi. Cloud computing memungkinkan konsumen dan bisnis untuk
menggunakan aplikasi tanpa instalasi dan mengakses file pribadi mereka di
komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan untuk
komputasi yang jauh lebih efisien dengan memusatkan penyimpanan data,
pengolahan data dan bandwidth[1]. Cloud Computing (bahasa Indonesia:
komputasi awan) juga didefinisikan sebagai gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Awan (cloud) adalah metafora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer yang merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya[2]. Artinya teknologinya
disajikan ke user sebagai sebuah layanan yang dapat diakses melalui internet menggunakan
infrastruktur teknologi informasi (Desktop, Smartphone, Tablet, Notebook) tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya.
B. Cara Kerja “Cloud Computing”
Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai
server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke
internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan
tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan
juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan
internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi.
Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada
proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui
sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat
merasakan manfaatnya.[3] Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun
Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus
mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi
internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software
dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi
secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke
internet.
C. Model Layanan “Cloud Computing”
Adapun model layanan yang diberikan:
- Infrastruktur
as a Service (IaaS) adalah
lapisan pertama dan menjadi pondasi komputasi awan. Layanan ini menyediakan
infrastruktur IT berupa CPU, RAM, penyimpanan dan konfigurasi lainnya.
Komponen-komponen ini digunakan untuk membangun komputer virtual, yang dapat
diinstal oleh sistem operasi dan aplikasi yang membutuhkan. Kita juga tidak
lagi harus membeli komputer secara fisik dalam jumah yang banyak karena telah
disiapkan oleh vendor penyedia
layanan. Hal ini untuk menghindari pengeluaran biaya yang besar.
- Platform
as a Service (PaaS), layanan ini dapat dianggap
sebagai lapisan kedua. Layanan ini menyediakan
computing platform yang didalamnya sudah terdapat sistem
operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan
aplikasi yang telah kita dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang
bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan
PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka
buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform.
- Software
as a Service (SaaS), ini adalah lapisan
akhir dari model layanan awan. Hal ini memungkinkan kita untuk langsung menjalankan
aplikasi yang telah disediakan dan akan memiliki jaminan keamanan dan
pemeliharaan yang sesuai dari penyedia layanan. Contohnya, seperti bank online
dan email (Gmail, Hotmail)[4].
D. Contoh Penggunaan Teknologi "Cloud Computing"
Beberapa contoh penggunaan teknologi "cloud computing" diantaranya:
- Google Drive: Ini adalah layanan komputasi awan
murni, dengan semua aplikasi dan penyimpanan ditemukan secara online. Google
Drive juga tersedia bukan hanya pada komputer desktop. Kita dapat
menggunakannya pada tablet seperti iPad atau smartphone. Bahkan, semua layanan
Google bisa dianggap komputasi awan: Gmail, Google Calendar, Google Reader,
Google Voice, dan sebagainya.
- Apple iCloud: layanan awan Apple terutama
digunakan untuk penyimpanan online dan sinkronisasi email, kontak, kalender,
dan banyak lagi. Semua data yang dibutuhkan tersedia di iOS, Mac OS, atau
perangkat Windows. iCloud juga menyimpan file media.
- Layanan gabungan seperti Box, Dropbox, SugarSync
dan semuanya bekerja di awan karena mereka menyimpan versi synched file kita
secara online. Sinkronisasi yang memungkinkan semua perangkat untuk mengakses
data yang sama adalah landasan pengalaman komputasi awan, bahkan jika kita
mengakses file lokal.
[1] Cloud
Confusion Amongst IT Professionals. V1 (June 6, 2011).
[3] http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html
[4] http://blog.appcore.com/blog/bid/168247/3-Types-of-Cloud-Service-Models
Industri Teknologi Informasi pun sedang berkembang dalam
dirinya sendiri yang meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor sebagaimana keberadaan perusahaan – perusahaan TI.
Industri ini juga dapat berkontribusi untuk pembangunan ekonomi yang lebih luas
lagi dalam
suatu negara dengan menciptakan efisiensi yang lebih besar di seluruh sektor
industri lain,
membantu untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produksi melalui pemanfaatan infrastruktur TI. Dengan kata lain TI memiliki dampak yang sangat besar
terhadap perkembangan ekonomi dunia saat ini, maka bergelut disektor ini (baca:
teknologi informasi) akan mendatangkan keuntungan ekonomi yang besar pula. Dari sekian banyak sektor TI didunia saat ini,
setidaknya ada 8 (delapan) sector TI yang memiliki dampak besar terhadap
ekonomi didunia. (Erwin Gianchkitani.
2012. “Continuing Innovation in Information Technology”).
Salah satu sektor yang akan kita bahas dalam tulisan ini adalah
teknologi cloud computing. Teknologi ini
termasuk yang terpopuler digunakan oleh penggelut TI saat ini.
A. Definisi “Cloud Computing”
Aplikasi tradisional selalu sangat rumit dan mahal. Jumlah hardware dan software yang diperlukan
untuk menjalankannya sangat banyak. Dibutuhkan pula sebuah tim ahli untuk
menginstal, mengkonfigurasi, melakukan pengujian, menjalankan, mengamankan, dan
memperbaruinya. Bisa dibayangkan jika ini terus dipertahankan, berapa besar
biaya dan tenaga yang dikorbankan.
Namun saat ini, aplikasi telah berpindah ke teknologi komputasi awan. Pergeseran
dari model aplikasi tradisional ke Internet telah dan terus mendapatkan perkembangan
selama 10 tahun terakhir ini. Bahkan kedepan, komputasi awan pada dekade
berikutnya menjanjikan cara baru untuk berkolaborasi di mana-mana, melalui
perangkat mobile. Dengan komputasi awan, kita tidak lagi mengalami kesulitan
untuk mengelola hardware dan software karena akan menjadi tanggung jawab
penyedia layanan ini. Pertanyaannya adalah, apa itu Cloud Computing?.
Cloud
Computing
adalah teknologi yang menggunakan internet dan pusat remote server untuk menjaga
data dan aplikasi. Cloud computing memungkinkan konsumen dan bisnis untuk
menggunakan aplikasi tanpa instalasi dan mengakses file pribadi mereka di
komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan untuk
komputasi yang jauh lebih efisien dengan memusatkan penyimpanan data,
pengolahan data dan bandwidth[1]. Cloud Computing (bahasa Indonesia:
komputasi awan) juga didefinisikan sebagai gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Awan (cloud) adalah metafora dari
internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer yang merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya[2]. Artinya teknologinya
disajikan ke user sebagai sebuah layanan yang dapat diakses melalui internet menggunakan
infrastruktur teknologi informasi (Desktop, Smartphone, Tablet, Notebook) tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya.
B. Cara Kerja “Cloud Computing”
Sistem Cloud bekerja menggunakan internet sebagai
server dalam mengolah data. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk login ke
internet yang tersambung ke program untuk menjalankan aplikasi yang dibutuhkan
tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media penyimpanan data dan
juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui jaringan
internet kemudian perintah – perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi.
Setelah perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada
proses final pengguna akan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui
sesuai dengan instruksi yang diterima sebelumnya sehingga konsumen dapat
merasakan manfaatnya.[3] Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun
Gmail. Data di beberapa server diintegrasikan secara global tanpa harus
mendownload software untuk menggunakannya. Pengguna hanya memerlukan koneksi
internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan juga Google. Software
dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi terintegrasi
secara langsung melalui sistem Cloud menggunakan komputer yang terhubung ke
internet.
C. Model Layanan “Cloud Computing”
Adapun model layanan yang diberikan:
- Infrastruktur as a Service (IaaS) adalah lapisan pertama dan menjadi pondasi komputasi awan. Layanan ini menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, penyimpanan dan konfigurasi lainnya. Komponen-komponen ini digunakan untuk membangun komputer virtual, yang dapat diinstal oleh sistem operasi dan aplikasi yang membutuhkan. Kita juga tidak lagi harus membeli komputer secara fisik dalam jumah yang banyak karena telah disiapkan oleh vendor penyedia layanan. Hal ini untuk menghindari pengeluaran biaya yang besar.
- Platform as a Service (PaaS), layanan ini dapat dianggap sebagai lapisan kedua. Layanan ini menyediakan computing platform yang didalamnya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah kita dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform.
- Software as a Service (SaaS), ini adalah lapisan akhir dari model layanan awan. Hal ini memungkinkan kita untuk langsung menjalankan aplikasi yang telah disediakan dan akan memiliki jaminan keamanan dan pemeliharaan yang sesuai dari penyedia layanan. Contohnya, seperti bank online dan email (Gmail, Hotmail)[4].
D. Contoh Penggunaan Teknologi "Cloud Computing"
Beberapa contoh penggunaan teknologi "cloud computing" diantaranya:
- Google Drive: Ini adalah layanan komputasi awan murni, dengan semua aplikasi dan penyimpanan ditemukan secara online. Google Drive juga tersedia bukan hanya pada komputer desktop. Kita dapat menggunakannya pada tablet seperti iPad atau smartphone. Bahkan, semua layanan Google bisa dianggap komputasi awan: Gmail, Google Calendar, Google Reader, Google Voice, dan sebagainya.
- Apple iCloud: layanan awan Apple terutama digunakan untuk penyimpanan online dan sinkronisasi email, kontak, kalender, dan banyak lagi. Semua data yang dibutuhkan tersedia di iOS, Mac OS, atau perangkat Windows. iCloud juga menyimpan file media.
- Layanan gabungan seperti Box, Dropbox, SugarSync dan semuanya bekerja di awan karena mereka menyimpan versi synched file kita secara online. Sinkronisasi yang memungkinkan semua perangkat untuk mengakses data yang sama adalah landasan pengalaman komputasi awan, bahkan jika kita mengakses file lokal.
[1] Cloud
Confusion Amongst IT Professionals. V1 (June 6, 2011).
[3] http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html
[4] http://blog.appcore.com/blog/bid/168247/3-Types-of-Cloud-Service-Models